1. Pendahuluan
Definisi
manajemen koperasi yang sering dipakai adalah suatu cara mencapai tujuan koperasi
dengan bekerjasama sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Dengan demikian
Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan
melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan Koperasi,
perlu diperhatikan adanya sistem Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil,
yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
2.
Latar Belakang
Manajemen merupakan salah satu bagian penting
dari organisasi koperasi. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung
pada mutu dan kerja dalam bidang manajemennya.
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setap organisasi.
Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan
orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh
manajemen dengan melakukan dan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Dengan
demikian, keberhasilan manajemen sebuah organisiasi akan sangat tergantung pada
pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.
Walaupun tingkat kerumitan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen beragam antar satu organisasi dengan organisasi lainnya, namun tidak
ada organisasi yang ingin mencapai tujuannya secara efektif, dan dapat mengelak
dari keharusan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
3. Pembahasan
1.
Menggerakkan
orang-orang: Yaitu mendorong,
memimpin, menjuruskan, dan menertibkan orang-orang agar melakukan
perbuatan-perbuatan menuju kearah tercapainya tujuan yang telah ditentukan
dalam usaha kerjasama itu.
2.
Mengerahkan
fasilitas: Yaitu menghimpun,
mengatur, memelihara, dan mengendalikan alat, benda, uang, waktu, dan metode
kerja serta peralatan apapun lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerjasama itu.
☞ Langkah-langkah yang diambil dalam memecahkan suatu
persoalan:
a. Membuat
persoalan yang dihadapi menjadi jelas dan terang;
b. Mencari
alternatif-alternatif untuk memecahkannya;
c. Mencari
salah satu cara atau alternatif yang paling sesuai dengan tujuan koperasi;
d. Menilai
hasil cara tersebut.
Fungsi
manajemen merupakan hal yang tidak
dapat ditinggalkan dalam memimpin koperasi. Hal ini mengingat pada koperasi adalah
tugas pokok yang berbeda dengan badan usaha lain, yaitu:
1.
Memelihara atau mempertinggi moral
atau jiwa koperasi pada anggota;
2.
Mencapai keberhasilan usaha, dalam
melaksanakn usaha ini koperasi membagi persoalan dalam dua hal:
a.
Persoalan
organisasi eksternal: semua persoalan yang berhubungan
dengan pihak luar. Misalnya: usaha meningkatkan penjualan, mempersiapkan
barang-barang yang berhubungan dengan distribusi barang fisik;
b. Persoalan organisasi internal: yaitu
persoalan yang berhubungan dengan keadaan koperasi itu sendiri.Misalnya: soal
pembelanjaan, akuntansi, personal, dan lain-lain.
A. Perencanaan
Yaitu: suatu proses perumusan program beserta anggarannya
yang harus dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tundak lanjut dari
pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakan. Ada 4 langkah penting dalm perencanaan:
1. Menentukan
tujuan / sasaran;
2. Mencari
alternatif-alternatif;
3. Menyeleksi
alternatif-alternatif;
4. Perumusan
perencanaan.
Rencana yang baik akan merumuskan
tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Penentuan tujuan atau sasaran adalah
penting bagi setiap organisasi karena tujuan atau sasaran bersifat memberikan
arah, memfokuskan usaha kita, menjadi pedoman bagi penyusunan rencana strategis
maupun rencana operasional organisasi serta pemilihan alternatif-alternatif
keputusannya, membantu kita mengevaluasi kemajuan yang kita capai.
Perencanaan dengan strategi erat
kaitannya, pengertian strategi sendiri adalah: Cara-cara yang hendak ditempuh
oleh suatu organisasi dalam melaksanakan misi dan mencapai tujuannya.
Karena strategi merupakan titik
tolak bagi sebuah koperasi dalam melakukan perencanaan, maka selain harus
mengacu pada tujuan dan misi koperasi itu, penentuan strategi harus
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1.
Kekuatan-kekuatan internal koperasi;
2.
Kelemahan internal yang dimiki;
3.
Kesempatan atau peluang bisnis yang
tersedia untuk dimanfaatkan untuk mencapai tujuan koperasi;
4.
Hambatan atau kendala bisnis yang
diperkirakan akan mengganggu pencapaian tujuan koperasi.
·
Perencanaan
penting dalam koperasi, karena:
1.
Ada hal-hal yang tidak pasti dan
perubahan-perubahan keadaan ekonomi yang terus menerus;
2.
Karena ada hal yang tidak pasti,
berarti ada kekurangansempurnaan pengetahuan kita mengenai keadaan yang akan
dating;
3.
Apabila ada penyimpangan dari jalan
yang telah ditentukan dalm rencana, pengurus akan segera ,mengetahuinya.
B. Pengorganisasian
Yaitu: pembagian tugas dan wewenang
dalam koperasi diantara para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
rencana-rencana koperasi itu, yang tujuannya mengelompokkan kegiatan, sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiki koperasi agar pelaksanaan dari
suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis.
·
Jenis
struktur organisasi:
a.
Struktur fungsional: membagi
wewenang pengelolaan koperasi berdasarkan fungsi-fungsinya;
b.
Struktur unit: berdasarkan unit-unit
usahanya;
c.
Struktur matrik: gabungan antara
struktur fungsional dengan struktur unit usaha.
·
Dalam
memilih struktur organisasi perlu mempertimbangkan:
a.
Efektivitas struktur organisasi
tersebut dilihat dari segi pencapaian tujuan koperasi;
b.
Efisiensi struktur organisasi itu
dilihat dari segi biaya penyelenggaraannya.
C. Pengarahan (Directing)
Yaitu: pengarahan agar para karyawan lebih lebih mengkonsentrasikan diri
dalam bertugas. Mereka diarahkan pada tujuan koperasi yang telah ditetapkan,
bukan berarti karyawan bergerak sendiri dalam menuju arah itu tetapi mereka
harus mengerjakan pekerjaan yang telah diserahkan padanya dengan sebaik-baiknya.
D. Kepemimpinan
☞ Menurut Ralp M. Stogdill: ialah suatu
proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang ditujukan pada pencapaian tertentu.
☞ Menurut James A.F. Stoner: ialah suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
·
3 gaya
kepemimpinan:
a.
Otoriter (authoritarian)
b.
Demokratis (democratic)
c.
Kebebasan (laissez faire)
·
Gaya
demokratis yang paling tepat bagi kepemimpinan dalam koperasi, sifat dari
kepemimpinan yang demokratis dilihat pada:
1. Rapat
anggota, dimana para anggota diajak serta membicarakan dan memutuskan tujuan
yang akan dicapai oleh organisasi.
2. Didiskusikannya
aktifitas yang akan dilakukan dalam kelompok atau dengan bawahan.
3. Sifat
demokrasi kooperatif dari koperasi yaitu dimana pengelolaan dan pengendalian
koperasi dan usahanya supaya berada ditangan anggota.
·
Teknik
kepemimpinan yang dapat digunakan sebagai dasar dari seluruh macam kepemimpinan
adalah sebagai berikut:
a.
Teknik menyiapkan orang-orang supaya
menjadi pengikut ;
b.
Teknik memperlakukan orang-orang
sebagai manusia, bukan sebagai alat belaka;
c.
Teknik menjadi teladan bagi
pengikut-pengikutnya.
E.
Pengendalian
☞ Menurut Robert J. Mockler: ialah suatu
upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran
perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi membandingkan prestasi
sesungguhnya dengan standar yang terlebih dahulu ditetapkan, menentukan apakah
ada penyimpangan dan mengukur signifikasi penyimpangan tersebut dan mengambil
tindakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya
perusahaan yang digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan
efisien guna tercapainya suatu perusahaan.
·
·
Tujuan utama pengendalian yaitu: Memastikan
bahwa hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian
tidak bersifat restriktif, tetapi korektif. Artinya bahwa bilamana terjadi
penyimpangan-penyimpangan supaya diketahui sedini mungkin. Jadi bukan merupakan
fungsi yang negatif dari manajemen. Dengan pengendalian tersebut diharapkan:
a.
Dapat diketahui atau dipastikan
kemajuan yang diperolah dalam pelaksanakan perencanaan.
b.
Dapat meramalkan arah perkembangan
dan hasil yang akan dicapai.
c.
Dapat menentukan tindakan pencegahan
apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan.
d.
Memberikan masukan yang dapat
digunakan untuk memperbaiki perencanaan yang akan datang.
e.
Mengetahui adanya penyimpangan
terhadap perencanaan sedini mungkin.
·
Sifat-sifat
khusus koperasi yang tidak ditemukan pada perseroan terbatas adalah:
1. Tidak
semata-mata mencari keuntungan, tetapi mengutamakan pemberian pelayanan kepada
anggota-anggotanya.
2. Agar
pengendalian koperasi tetap berada ditangan anggota sebagai perwujudan dari
sifat demokrasi dari koperasi dan menghindari terjadinya konsentrasi kekuasaan
berada di beberapa tangan.
4.
Kesimpulan
Dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin
menjadi penting. Masyarakat modern adalah masyarakat yang komplek. Fungsi
manajemen dalam koperasi adalah sama dengan fungsi manajemen dalam perusahaan
pada umumnya. Perbedaan pada fungsi manajemen itu dilakukan rapat anggota, pengurus,
badan pemeriksa dan oleh manajer. Jenis atau macam koperasi yang perlu
didirikan ialah koperasi konsumsi untuk menyediakan serta mengusahakan barang-barang
kebutuhan sehari-hari anggota-anggotanya dengan mudah dan murah serta terjamin
mutunya.
5.
Saran
Kami selaku penulis makalah “Manajemen Koperasi”meminta
maaf apabila ada pembahasan makalah kami kurang lengkap, kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak guna menyempurnakan makalah yang selanjutnya,
semoga dalam pembuatan makalah yang selanjutnya dapat lebih baik lagi. Terima
kasih..
6.
Daftar Pustaka: